Origami Bangau Sebagai Simbol Perdamaian

1000 Bangau

1000 bangau kertas lipat dibuat menggunakan kertas origami dan digantung bersama pada beberapa benang. Biasanya rangkaian 1000 bangau ini diberikan kepada orang-orang yang berharap agar lulus ujian, memenangkan sesuatu atau mungkin kesembuhan.

Seorang gadis kecil bernama Sadako Sasaki (1943 - 1955), yang menjadi selama 10 tahun setelah pemboman Hiroshima, menjadikan origami bangau terkenal diseluruh dunia. Sadako yang percaya bahwa ia akan sembuh membuat bangau kertas lipat setiap harinya, walaupun akhirnya doanya tidak terjawab dan ia meninggal dunia di usia 12 tahun.

Kisah yang menyayat hati ini diceritakan dalam berbagai versi, dan menyebar ke seluruh dunia. Hari ini di Hiroshima Peace Memorial Park, berdiri monumen perdamaian anak – Menggambarkan Sadako – dihiasi dengan ribuan kalung bangau dari seluruh dunia. Kini 1000 bangau tidak hanya menjadi doa agar harapan seseorang terkabul, namun juga telah menjadi simnol doa untuk perdamaian.

Orang Amerika keturunan Jepang juga membuat kalung bangau. Disebutkan jika mereka membuat 1001 bangau untuk perayaan dan 1000 bangau ketika mengharapkan kesembuhan atau hal-hal yang terkait.

Sejarah Origami

Kertas washi yang lembut dan indah ini pertama kali diciptakan pada awal abad ke-7 dan merupakan hasil pengembangan metode pembuatan kertas yang masuk dari Cina. Penemuan washi menghasilkan berbagai benda kebudayaan dan salah satunya adalah origami.

Tidak diketahui dengan jelas kapan tepatnya origami pertama kali dinikmati oleh masyarakat Jepang. Kertas lipat seperti “Tatou” secara tradisional telah ada dan digunakan untuk membungkus sesuatu. Hal ini kemudian berkembang menjadi Reiho Origami (melipat kertas dengan tujuan tata krama), hal ini masih dapat terlihat pada penggunaan kertas noshi (selembar kertas yang direkatkan pada hadiah atau pembungkus hadiah).

Yugi origami (meliput kertas untuk tujuan kesenangan), di sisi lain, telah menciptakan beberapa model lipatan seperti bangau dan kapal. Tradisi ini dimulai ketika kertas dipopulerkan pada masyarakat  umum di awal era Edo.

Pada sekitar 1700 (Periode Genroku), origami untuk tujuan kesenangan telah menjadi populer dengan begitu cepat. Hal ini dapat dilihat pada corak kimono populer pada waktu itu berupa corak origami bangau dan kapal, yang dapat kita liat pada Ukiyoe (lukisan cetak cukil kayu kuno).

Sekitar tahun 1800 origami telah dikembangkan menjadi beragam jenis, dan buku serta gambar origami pun semakin sering dicetak. Origami kemudian telah menjadi bagian budaya era Edo. Pada saat itu, orang dewasa juga mulai menikmati origami, bahkan model yang rumit pun mulai diciptakan.